Aku bervakansi ke kotamu, ketika langit putih-biru dan embusan angin terasa pas di kulit
Aku lari-lari karena terlalu membuncah sekaligus bernas, yang kubawa, yang selalu bersamaku
Aku menyambangi sudut-sudut gelap nan resik
Aku memasuki toko-toko dengan catatan "closed / tutup" di pintunya
Kupastikan duitku yang belacak tersebar rata
Tiap buku presensi ada bubuhan nama aliasku
Aku menertawai aksi badut di perempatan jalan favoritmu
Laki-laki di atas motor butut di sampingku saksi diriku terlihat ceria menunggu lampu hijau
Kemarin hujan kan di sini?
Bagus, aku bawa dari kotaku, lengkap, sesetel pelangi
Tapi, apa kamu ada?
Di kotamu, aku bergulingan di tanah untuk bisa memeluk bekas langkah-langkahmu
Aku pinjam linggis seseorang untuk mencongkel pintu air kalau-kalau kamu hanyut dan nyangkut di situ, aku tim SAR handal
Aku ke tempat pembuangan sampah, siapa tahu aromamu tercampur di sana, bisa aku ekstraksi
Aku bertapa, episode duniawi satu ini bikin hidupku gonjang
Aku mau pulang, tapi mau pamit dulu
Bebalnya, aku masih berkeras mencari dan membawa sisa dirimu ke rumah di kotaku
Ganti oleh-oleh yang pantas menurut otak tak berempatiku
Tapi, kamu masih hidup di kotamu?
Kereta balikku minggat dari kotamu pukul tujuh
Selamat
Yours, sæb
1 Mei 2024